RIAUBOOK.COM - Kepolisian Resor Bukittinggi, Sumatra Barat berkomitmen untuk terus menyelidiki kasus penyebaran selebaran yang diduga berasal dari kelompok yang mendukung kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Bukittinggi, Ajun Komisaris Besar Arly Jembar Jumhana yang dikutip dari BBC, Selasa (11/7/2017), hingga saat ini polisi belum dapat memastikan apakah pelaku benar-benar terafiliasi dengan ISIS. Namun, pihaknya akan terus mendalaminya.
"Sampai sekarang kami masih mendalami itu dengan melakukan penyelidikan secara tertutup. Masih dalam penyelidikan, karena di situ tidak disebutkan apakah memang betul-betul dari ISIS atau memang dari orang iseng, 'kan kita tidak tahu," ujar Arly
Selain itu, polisi juga menghimbau masyarakat untuk bijak menyikapi maraknya selebaran yang diduga terkait ISIS di area publik.
Sebelumnya, tepatnya pada Jumat (7/7/2017), dua orang remaja menemukan selebaran tersebut tertempel di dinding toilet Masjid Baitul Jalal Mandiangin, Bukit Tinggi. Dalam selebaran itu terdapat lambang ISIS serta berisi himbauan dan peringatan.
Arly menjelaskan pihaknya sudah mengambil keterangan kedua remaja yang pertama kali menemukan selebaran tersebut ketika hendak wudhu untuk salat Jumat. Pihaknya juga akan memeriksa kamera closed circuit television (CCTV) di area masjid.
"Kita akan memeriksa semuanya, berdasar keterangan saksi dan rekaman CCTV," kata dia.
Arly mengklaim ini untuk pertama kalinya selebaran berbau ISIS ditemukan di Bukittingi. Kendati begitu, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan menyikapi masalah ini secara bijak.
"Kita memang tetap perlu hati-hati dan waspada, namun perlu kita sikapi dengan arif dan bijaksana hal seperti itu. Tidak usah terlalu takut. Kita sampaikan juga ke masyarakat justru dengan adanya kejadian ini (hubungan) antara aparat dan masyarakat semakin erat," himbaunya.
Dalam selebaran dengan lambang ISIS tersebut, tertulis himbauan bagi kaum muslimin yang berada diluar wilayah Khilafah Islamiyah agar selalu waspada dan menjaga diri serta menjauhi tempat keramaian.
Kaum muslimin juga dihimbau untuk menjauhi aparat keamanan, baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), lantaran keduanya adalah target.
"Kami tegaskan, bahwa dalam setiap amaliyah yang dilakukan oleh Anshar Khilafah Islamiyah nusantara tidak menargetkan masyarakat oleh karena itu kami berharap pengertian dari antum semua dan agar himbauan ini diindahkan, demi mengindari jatuhnya korban," bunyi selebaran tersebut.
Ini bukan kali pertama selebaran berbau ISIS ditemukan di tempat publik. Minggu lalu, kertas berisi ancaman untuk aparat keamanan ditemukan di pagar Kepolisian Sektor Kebayoran Lama pada Selasa (04/07), bersamaan dengan bendera berlambang ISIS. Polisi berhasil meringkus pelakunya, GOH, akhir pekan lalu.
Dalam surat teror yang ditulis di karton kuning itu, pelaku mengancam akan meneror Polri dan TNI yang telah memburu saudara seimannya di Poso. Selain itu, dia juga mengancam akan menjadikan Jakarta seperti Marawi, wilayah yang kini diduduki ISIS di Philipina, dan mendirikan Khilafah Islamiyah di Indonesia. (bbc)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…