RIAUBOOK.COM - Pusat karaoke keluarga Inul Vizta digerebek petugas karena diduga melayani bisnis esek-esek. Diantaranya adalah menyediakan penari telanjang (striptis) dan layanan bercinta (ML).
Saat ini, manager berinisial I telah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan penari telanjang serta pegawai lainnya dikenakan wajib lapor, karena mempertimbangkan kemanusiaan.
Dikutip dari detikcom, Selasa (18/7/2017), beragam latar belakang pemandu lagu yang bisa melayani tarian telanjang (striptis), ML dan bisa dibooking tamu karaoke di Inul Vizta Kediri.
Mereka ada yang berprofesi sebagai penyanyi panggung ke panggung, penyanyi karaoke, hingga ibu rumah tangga.
"Sejak Tahun 2007 saya menjadi penyanyi panggung bersama orkes di Kediri," kata PP, salah satu penari striptis yang sempat diamankan anggota Unit Asusila, Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim.
Karena penghasilan sebagai penyanyi dari panggung ke panggung tidak menentu, PP banting setir menjadi pemandu lagu di rumah karaoke Inul Vizta di Kediri. Hasil dari Inul Vizta Kediri, dinilai lebih 'menggiurkan'. Karena sekali mendampingi dan menemani tamu per jam dapat fee Rp 100 ribu. Jika tiga jam lebih, maka dikenakan tarif Rp 500 ribu.
Belum lagi ketika melayani plus-plus seperti menari bugil. Setiap satu lagu sambil bugil (maaf-hanya celana dalam dan bra), tamu harus membayar tarif Rp 100 ribu per penari.
"Kalau tiga lagu, ya dapat Rp 300 ribu. Kalau lima lagu bisa Rp 500 ribu," tuturnya.
Selain menari striptis, pemandu lagu ini juga bisa melayani ML di dalam ruang karaoke atau dibooking ke hotel. Tarif untuk ML (berhubungan badan) Rp 2 juta. Meski tidak ada kamar mandi atau toilte di room karaoke, mereka melayani ML dengan tamu di sofa.
"Kami bisa melayaninya (ML). Tapi kalau saya sendiri atau hanya dua orang, kami tidak mau. Maunya ramai-ramai (Lebih dari dua wanita pemandu lagu)," tuturnya.
Ibu tiga anak ini mengakui, hasil pendapatan dari Inul Vizta di Kediri cukup menjanjikan. "Saya dikenalkan teman ke Mas I (Manajer Inul Vista). Saya menjalaninya karena kebutuhan ekonomi," ujarnya.
Saat ditanya apakah suaminya bekerja. PP mengakui suaminya bekerja, tapi dirasa tidak cukup untuk kebutuhan biaya keluarganya. "Suami saya tidak tahu saya bekerja seperti ini," jelasnya. (RB/dtc)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…