RIAUBOOK.COM - Jumlah jamaah haji asal Riau yang wafat di Arab Saudi hingga Minggu (10/9/2017) kemarin telah mencapai 15 orang baik di Madinah, Makkah, Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jumlah ini meningkat dibanding pada tahun 2016 lalu, hanya 8 orang yang wafat di Tanah Suci.
Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi MA, Ahad (10/9/2017) saat dikonfirmasi terkait tingginya angka kematian jamaah Riau tahun 2017 mengungkapkan, hal tersebut disebabkan 6 faktor utama.
Pertama, karena memang jumlah jamaah Indonesia termasuk Provinsi Riau bertambah, dari 4.008 jamaah beberapa tahun sebelumnya jamaah menjadi 5.043 orang pada tahun 2017.
"Bukan hanya provinsi Riau, secara nasional juga mengalami peningkatan, bahkan setelah kembali ke kuota normal, terjadi juga penambahan jamaah sebanyak 1.000 se Indonesia, sehingga angka kematianpun meningkat," jelas Ahmad Supardi di sela- sela kesibukannya menyambut jamaah haji Riau di Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau.
"Bukan hanya jamaah Riau saja, jamaah lain pun seperti Jambi, Medan dan lain nya angka kematiannyapun meningkat seiring bertambahnya jamaah dan kondisi di Tanah Suci," tambahnya.
Pada 2017, jumlah jamaah haji Indonesia meningkat drastis menjadi 221.000 jamaah termasuk 17.000 jamaah haji khusus. Sedangkan tahun lalu hanya 168.800 jamaah dengan jamaah haji khusus 13.600 jamaah. Belum lagi jamaah- jamaah dari negara lain, seperti Malaysia, Brunei dan lainnya, sehingga jamaah mencapai 1,8 juta orang.
Kedua, faktor suhu udara yang sangat panas, pada siang hari suhu mencapai 50 drajat celcius. Kondisi cuaca di Mekkah yang kurang bersahabat terbut membuat ratusan jemaah haji Indonesia sakit, bahkan beberapa di antaranya harus dirawat karena dehidrasi, heatsroke dan lainnya. Ketiga, karena faktor usia atau jamaah resiko tinggi, dengan usia jamaah rata- rata 60 tahun keatas. Keempat, capek dan kelelahan. Kelima, penyakit bawaan atau sejak di daerah memang sudah menderita sakit, dimana pada umumnya karena gangguan pernafasan. Keenam, karena memang sudah ajalnya.
"Untuk itu, kesehatan harus benar- benar dijaga, kalau tidak terlalu penting lebih baik gunakan waktu istirahat, banyak minum air putih. Dan kalau memang sudah ada rezki, segera mendaftar haji sehingga bisa lebih cepat berangkat haji, kalau bisa juga maxsimal usia 40 tahun sudah mendaftar, jadi bisa berangkat diusia 60 tahunan, karena masa tunggu sudah mencapai 17 hingga 18 tahun," ungkapnya dan berharap agar angka jamaah wafat tidak bertambah lagi dan semua jamaah kembali ke tanah air dengan selamat dengan haji yang mabrur. (KGI)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…