RIAUBOOK.COM - Kejaksaan Negeri Dumai tetapkan tiga orang tersangka terkait dugaan penyelewengan dana tanggap darurat kebakaran hutan pada tahun 2014.
Dikatakan Jendra Firdaus, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Dumai, tiga orang pegawai tersebut ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi penyelewengan dana tanggap darurat pemadaman kebakaran lahan hutan tahun 2014.
Jendra Firdaus juga mengatakan, tiga orang tersebut berinisial NI selaku kepala pelaksana BPBD, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik SH dan bendahara pengeluaran BPBD Dumai WI. Dugaan penyelewengan dana terkait pengadaan masker, makan minum dan honor petugas.
"Ketiga orang tersebut telah kita tetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyelewengan dana tanggap darurat pemadaman kebakaran hutan dan lahan pada BPBD Dumai," kata Jendra Firdaus, kepada wartawan, Selasa (31/10/2017).
Untuk potensi kerugian negara, pihaknya belum bisa memastikan dikarenakan perkara ini masih dalam proses penyelidikan penghitungan kehilangan keuangan negara oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
Disebutkannya juga, kasus ini terbongkar berawal dari adanya laporan kegiatan pembelanjaan masker, makanan minuman dan honor sebesar Rp750 juta, namun saat dicek ternyata anggaran belanja tidak sesuai.
"Kita menargetkan kasus ini selesai hingga akhir tahun nanti," katanya kembali.
Kasi Pidsus Kejari Dumai ini juga mengatakan, dari hasil penyelidikan, diketahui juga dalam penyaluran anggaran dilaksanakan dengan dua tahap, yakni Rp150 juta tahap pertama dan sisanya di tahap kedua.
"Dalam perkara ini, tidak menutup kemungkinan akan bertambah tersangka baru, baik dari internal BPBD Dumai maupun pihak ketiga," katanya mengakhiri. (RB/Iwan)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…