RIAUBOOK.COM - Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti hingga saat ini masih tenang-tenang saja terkait ketersediaan bahan bakar gas. Khususnya gas melon yang menjadi konsumsi rumah tangga secara umum.
Nyaris tidak pernah terjadi kelangkaan di tengah masyarakat. Berapapun yangdibutuhkan dan kapanpun itu diperlukan gas elpiji ukuran 3 Kg itu tetap tersedia," ungkap Nisman, warga Selatpanjang Timur kepadaRiaubook.com di Selatpanjang Kamis(9/11/2017).
Nisman mengakui distribusi gas cukup membanggakan di Meranti. Khususnya di kota Selatpanjang. Sebab disemua agen bahkan di kedai-kedai kecil keberadaan gas bersubsidi tersebut dengan mudah didapatkan.
Walaupun harganya memang diatas harga penjualan di Pekanbaru, tapi intinya masyarakat belakangan ini nyaris tidak terdengar mengeluhkan keberadaan gas tersebut.
Demikian juga kebutuhan bahan bakar minyak seperti bensin, maupun pertamak senantiasa tersedia di SPBU maupun di kios-kios kecil. Tidak seperti yang dialami massyarakat di kota Pekanbaru dan sekitranya.
Dimana kelangkaan gas terus terjadi. Dan harga jualnyapun kian melangit.
"Syukurlah pemerintah daerah Kepulauan Meranti senantiasa melaksanakan perannya dalam pengawasan distribusi bahan bakar minyak dan gas tersebut. Sehingga tidak ada persoalan terkait distribusi dan harga jual bahan kebutuhan rumah tangga itu," ujar Nisman lagi.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Moh. Azza Faroni melalui Kabid Perdagangan Suardi, didampingi Hariadi, Kasie Perdagangan mengakui pihaknya terus melakukan pengawasan distribusi bahan bakar tersebut.
Kita senantiasa melakukan pemantauan dan pengawasan langsung terhadap aktivitas para agen maupun pengecer yang ada.
Jika kita menemukan penyimpangan, maka segera kita benahi dengan memanggil pihak terkait. Dengan demikian kendala distribusi tetap bisa diatasi karena komunikasi yang aktif antara agen dan pengecer maupun terhadap petugas kita.
Kita juga mengancam para pelaku pesar tersebut agar tidak bermain-main dengan distribusi maupun harga yang telah ditetapkan pemerintah. Sebab jika pengusaha tetap membandel maka kita akan langsung menjatuhkan sanksi.
yukurkah hingga saat ini sanksi tegas itu belum ada kita jatuhkan sebab semua agen masih dalam batas-batas normal," aku Suardi.
Menjawab pertanyaan terkait penggunaan gas melon oleh kalangan pengusaha maupun restoran dan rumah maka besar, Suardi mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi.
"Dan jika hal itu benar, maka pemerintah tidak akan segan melakukan tindakan," tambah dia. (RB/jos)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…