RIAUBOOK.COM,SUMUT - Barangkali baru ini kali ini terungkap di Indonesia, bahwa ternyata ada sebuah desa dimana seluruh perangkat desa tersebut terdiri dari anak kandung sang kades, anak abang, menantu laki-laki maupun menantu perempuan, hingga ponakan dan keluarga semarga.
Pokoknya semua jabatan yang ada di desa tersebut sengaja diisi oleh keluarga dekat si kades.
"Inilah yang terjadi, setidaknya sejak lima tahun belakangan, di salah satu desa di Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Tepatnya di Desa Sionom Hudon (Sion), Runggu, yang mekar dari Desa Sion Selatan tahun 2012 silam.
Desa Sion Runggu nama kampunSitapung, berjarak lebih kurang 8 Km dari ibukota kecamatan ke arah Desa Hutagalung.
Desa tersebut terbentuk sejak tahun 2012 lalu, dengan Kepala Desanya periode dari sejak mekar yakni Lasmer Maharaja.
Terbongkarnya dinasty desa itu, bermula setelah berakhirnya pelaksanaan Pilkades di desa itu.
Dimana sang petahana berhasil mempertahankan kuasanya dengan perolehan suara terbanyak dari lawan politiknya Bilson Hasugian. Pilkades yang digelar bersamaan dengan pelaksanaan Pilkades di berbagai desa di Kab.Humbahas, Kamis (4/10/18) lalu.
Pelaksanaan Pilkades di Sion Runggu itu sendiri menurut pengakuan masyarakat, mengungkapkan telah terjadi prakrik intimidasi.
Dengan ancaman dari kubu petahana menghembuskan issu, jika sang petahana kalah, maka akan banyak pengusiran warga dari desa itu, terutama para pendatang.
Mendengar ancaman seperti itu, membuat masyarakat Sitapung ketakutan. Al hasil dari jumlah suara pemilih sebanyak 393 suara, maka Lasmer meraup suara sebanyak 304 suara.
Dengan demikian Lasmer-pun dinyatakan unggul dan memenangkan pertarungan.
Lasmer Maharaja saat dikonfirmasi tentang adanya kesepakatan awal dengan seluruh tokoh masyarakat Sion Runggu pada awal pemekaran mengatakan, bahwa jabatan kades nantinya akan digilir setiap periode. Artinya kepemimpinan Lasmer dibatasi hanya satu periode dan jika kedepan mencalonkan lagi tidak persoalan tapi setelah semua elemen sudah pernah menjabat.
Namu saat mendengar pemekaran itulah, Lasmer tiba tiba emosi dengan mengatakan tidak bersedia kalau hal itu diyanyakan. Ia mengatakan pertanyaan seolah olah memojokkan dia. Dan akhirnya langsung menutup pembicaraan.
Walau masih sempat dikatakan bahwa seluruh biaya pemekaran itu ditanggung sendiri oleh Lasmer. Barangkali, karena merasa Ia sangat berjasa dalam proses pemekaran tersebut sehingga Iapun melakukan apa saja menurut dia yang pantas untuk mempertahankan tongkat kerjaan desa itu.
Namun diperoleh penjelasan dari tokoh masyarakat lainnya mengatakan apa yang disampaikan Lasmer tidak benar.
Bahwa pemekaran terjadi bukan semata mata atas kerugian pribadi Lasmer,"ungkap warga yang tidak bersedia ditulis namanya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Camat Parlilitan, Eliapzan Sihotang, hingga berita ini diturunkan tidak ada tanggapan.
Demikian juga halnya ketika hal ini diminta tanggapan dari Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor juga tidak mendapatkan jawaban.
Masyarakat Desa Sion Runggu yang kecewa dengan tindakan sang kades terpilih, berharap kepada bupati untuk tidak melakukan pelantikan terhadap Kades Sion Runggu terpilih.
Sebab dengan perangkat desa yang dikelilingi oleh keluarga dekat, bahkan juga ketua dan anggota BPD-nya dari keluarga kades, diyakini pembangunan desa kedepan tidak akan berjalan sebagaimana selama ini,"tambah warga ini lagi. (MCR/jos)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…