RIAUBOOK.COM - Ketua DPRD Siak Indra Gunawan menyayangkan pihak perusahaan BOB yang tidak menurunkan mobil pemadam kebakaran (damkar) saat kejadian kebakaran rumah warga di Kampung Sabak Permai Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau Ahad lalu.
"Seharusnya BOB ini harus peka dengan wilayah operasional atau wilayah kerjanya, apalagi ini menyangkut hal masyarakat," kata Indra, saat dihubungi Riaubook.com, Selasa (29/1/19).
Terkait angkat atau tidak mengangkatnya telpon dari masyarakat, itu karena kelalaian mereka. Seharusnya mereka tidak harus lalai.
"Terutama di bidang yang bersentuhan dengan emergency, seharusnya mereka harus siap 24 jam," terang politikus Golkar itu.
Indra juga meminta, kepada pihak manajemen BOB, agar mengevaluasi kinerja bawahan, agar hal serupa tidak terjadi lagi.
"Kita minta evaluasi lah, karena kejadian ini sudah terjadi di masyarakat. Dan kedepannya jika hal kelalaian ini terjadi lagi, jika hal ini terjadi di perusahan mereka, bukan mereka saja yang rugi, melainkan negara juga," tegas Indra.
Sebagaimana diketahui, Ahad (27/1/19) kemarin, kejadian hebat terjadi di dunia rumah warga Kampung Sabak Permai, rumah Bahrudin rata dengan tanah, setelah si jago merah melalap seisi rumahnya.
Sayangnya, hanya beberapa kilometer di Lokasi kebakaran, perusahaan BOB berdiri wilayah area pedada. Penghulu (kades), Kapolsek dan Camat Sabak Auh telah berusaha menghubungi pihak Humas BOB untuk meminta bantuan mobil pemadam kebakaran, tetapi telpon selulernya tidak diangkat.
Barulah, beberapa lama setelah itu pihak Humas BOB persada kembali menghubungi Camat, tetapi rumah tersebut sudah ludes terbakar, api dengan cepat membakar rumah yang terbuat dari panggung tersebut.
Atas kejadian tersebut, diperkirakan korban mengalami kerugian hingga ratusan juta, bersyukur kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. (RB/Agus)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…