RIAUBOOK.COM - Gubernur Riau Syamsuar bersama Wakil Gubernur Riau Edy Nasution membuat gebrakan untuk mewujudkan program Riau Hijau, salah satuntya mencangankan aksi gotong royong "Jumat Bersih", dimulai dari internal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Melalui surat edaran yang ditandatangani langsung oleh Syamsuar, Pemprov Riau menginstruksikan kepada seluruh eselon III,IV beserta ASN dan tenaga harian lepas dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bersama-sama melakukan aksi "Jumat Bersih" pada tanggal 5 April 2019.
Kegiatan gotong royong itu kemudian dilakukan di 38 titik yang tersebar di ruas-ruas jalan dan tempat ibadah, Kota Pekanbaru.
Aksi Syamsuar dan sejumah pejabat yang terpantau turun ke jalan sambil membersihkan sampah di Jalan Hangtuah sekitar Masjid Agung Annur dan RSUD Arifin Ahmad Jumat (5/4/2019), sempat membuat warga kaget.
Pasalnya warga yang saat itu melintas di ruas jalan tersebut tidak menyangka jika yang memungut sampai di pinggir jalan tersebut adalah gubernur.
Foto: Gubernur Riau Syamsuar gotong royong membersihkan parit di Jalan sekitar RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
Syamsuar yang tampak mengenakan setelan baju kaos kerah warna putih dan celana training warna hitam terlihat cekatan mengais dan mengumpulkan sampah lalu memasukkannya ke dalam mobil pengangkut sampah.
Syamsuar pun terlihat sigap mengumpulkan sampah plastik dan daun-daun kering yang berserakan, bahkan mantan Bupati Siak dua periode ini mengumpulkan sampah dan memasukan ke dalam mobil sampah tanpa menggunakan kaos tangan.
Aksi ini pun mendapat perhatian bagi ASN Pemprov Riau yang ikut dalam kegiatan bersih-bersih tersebut,sejumlah ASN yang mendampingi pun mengikuti apa yang dilakukan oleh pimpinannya itu.
"Kota Pekanbaru bisa bersih yang kita harapkan, seperti yang kita ketahui bersama Kota Pekanbaru sudah bertahun-tahun tidak mendapatkan Adipura," kata pria yang akrab disapa Syam itu.
Dengan adanya gotong royong ini, lanjut Syam, diharapkan tidak hanya pemerintah daerah yang sayang dengan Kota Pekanbaru, tapi semua elemen masyarakat juga peduli dengan kebersihan kota yang menjadi wajah ibu kota Riau.
Seperti yang diketahui bersama, Kota Pekanbaru sudah beberapa tahun elakangan ini tidak pernah lagi mendapat Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Menurut Syam, sudah tanggungjawab bersama untuk menjaga kebersihan Kota Pekanbaru yang merupakan ibu kota Provinsi Riau dan menjadi barometer,
Syamsuar menegaskan, masyarakat Pekanbaru harus sayang dengan kota ini, karena itu diharapkan bisa bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
"Baunya tadikan yang di parit itu luar biasa. Mudah-mudahan gerakan ini bukan sekali saja, tapi berkelanjutan. Karena masih ada lokasi lain yang perlu dibersihkan juga," kata dia.
Dengan adanya perhatian terhadap kebersihan kota, diharapkan Syamsuar, bisa membuat wajah ibukota Riau menjadi bersih dan indah sehingga masyarakat dari luar akan merasa senang dan betah.
"Kalau bersih kota kita, tentu akan menarik orang luar untuk datang. Kalau kotor bagaimana, orang tak akan ada yang betah lama-lama di Pekanbaru," katanya.
Selain itu, Syamsuar berharap kepada pedangang yang berjualan di pinggir jalan agar sesudah berjualan silakan dibersihkan.
"Jangan maunya untung saja berjualan, tapi tidak menjaga kebersihan. Jadi kebersihan kota itu tetap terjaga. Bukan sembarang buang saja," demikian Syam. (ADV)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…