RIAUBOOK.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan kembali duduk bersama dengan perwakilan gabungan supporter klub sepakbola PSPS Riau untuk membicarakaan strategi penyelamatan klub kebanggaan masyarakat "Bumi Lancang Kuning" yang kini sedang berada di titik nadir.
Pemprov Riau sepakat untuk membahas konsep yang ditawarkan perwakilan supporter PSPS saat dialog pada pertemuan yang digelar di Ruang Kenanga, Kantor Gubernur Riau pada Senin (24/6/2019) lalu.
Para Supporter, terdiri dari berbagai komunitas pecinta PSPS yang saat itu juga sempat melakukan aksi demo di depan Kantor Gubernur Riau, menilai jika pihak manajemen sudah tidak mampu lagi mengelola klub yang dianggap sebagai marwah Riau itu.
Kepada RiauBook.com salah seorang perwakilan Curva Nord 1955 Pekanbaru, Dolly Sandavid mengatakan, dari komunikasi yang dilakukan dengan pihak manajemen PSPS, saat ini klub tersebut menghadapi kondisi terparah dengan kemungkinan tidak dapat lagi berlaga pada Liga II musim ini karena alasan finansial.
"Untuk Kondisi PSPS, yang jelas untuk materi pemain masih seperti ini, apalagi ini masih awal musim. Melawan PSMS kemarin, tutup mata aja kita sudah tau kita kalah dari kualitas pemain, mereka (PSMS) malah pakai naturalisasi pemain, sementara kita 60 persen lokal dan yang lain pun kebanyakan anak-anak Sumatera, kelihatan kita kurang persiapan, apa lagi dari mental mereka, karena mereka dipaksa main dengan tidak ada kejelasan gaji," ungkap Dolly.
Dalam dialog yang dipimpin oleh Asisten I Setdaprov Riau Ahmd Syah Harrofie, dihadiri langsung Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution didampingi beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, perwakilan supporter menginginkan adanya sinergi antara Pemprov dengan berbagai komunitas pecinta PSPS dan Perusahaan yang dianggap dapat berpartisipasi menjadi spronsor.
"Kedepan, kalau memang Pemrov mau, kami siap, bahkan kita telah membentuk Satgas, saya akan tunjukkan kepada bapak-bapak, bagaimana caranya Curva Nord menjemput langsung bantuan dari perusahaan-perusahaan yang ada, mulai dari RAPP, PTPN V, kita berharap sebenarnya Pemprov bisa menghubungi mereka (perusahaan), bantu PSPS, kalau seandainya butuh transparansi, kita siap jadi Vendor," kata dia.
"Kita siap menjadi pihak ketiga, untuk menyalurkan bantuan perusahaan secara langsung untuk gaji pemain, atau misalnya perusahaan ingin melakukan transer langsung ke rekening pemain juga tidak apa-apa," tambahnya.
Bahkan, lanjut Dolly para supporter sebagai bentuk kecintaan kepada PSPS juga telah melakukan berbagai upaya untuk membantu PSPS menghaapi keterpurukan finansial.
"Sekarang ini, kita ingin bapak (Wagubri) memfaslitasi sekali lagi agar kami dapat bertemu dengan perusahaan-perusahaan, kita hadir, bapak juga hadir, kalau bisa manajemen juga hadir, kita cari jalan keluarnya sama-sama, termasuk misalnya nanti kita setor royalti dari setiap penjualan kaos di toko kita," tuturnya.
Tawaran perwakilan suporter itu kemudian diakomodir oleh Wagubri untuk dilaporkan kepada Gubernur Riau. "Jadi harusnya, kalau sudah seperti itu, datanglah dengan elegan, bawa konsep, bantu, bagaimana solusi untuk mencari jalan keluarnya karena itu akan jauh lebih bagus".
"Kalau menajemen mengatakan sudah tidak sehat, tidak bisa, maka dia tidak boleh lagi untuk mengelola PSPS, karena kalau nanti akan ada bantuan dari perusahaan, dia akan seperti itu lagi. Sekarang berikan saya masukan siapa orang yan dapat mengelola ini, karena Pemprov jelas tidak mungkin, kita akan fasilitasi lagi kalau seperti itu, kalau memang itu akan bembawa kebaikan untuk PSPS kedepan, kenapa tidak," tambah Wagubri.
Dalam waktu dekat, masing-masing pihak juga telah sepakat akan membahas konsep yang diminta Wagubri tersebut.
"Nanti mungkin dari kami cukup diwakili Kadispora dan Kepala Biro Hukum, kemudian dari adek-adek nanti mungkin ada perwakilan beberapa orang, kita akan segera rapat menyusun ini, termasuk langkah-langkah apa yang akan dilakukan apakah itu bertemu dengan perusahaan untuk membentuk manajemen yang baru misalnya," demikian Asisten I menutup pertemuan tersebut. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…