Riau Book- Dunia ini saat ini betul-betul rentan dan dalam kondisi berbahaya. Masing-masing negara yang berseteru dengan negara lain, seakan-akan berlomba-lomba memamerkan kekuatan militer mereka terutama rudal balistik berhulu ledak nuklir.

Korea Utara yang bersengketa dengan Korea Selatan, Jepang seperti tak kenal takut. Meski disanksi PBB, Korea Utara terus melakukan ujicoba rudal berhulu ledak nuklir. China dan Rusia juga berlomba-lomba memamerkan kekuatan militer mereka, termasuk rudal-rudal jelajah berhulu ledak nuklir.

Bahkan, terbaru India yang selama ini berseteru dengan negara tetangganya, Pakistan juga memamerkan kekuatan militer yang mereka miliki. Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan serta Kementerian Pertahanan India menyatakan telah berhasil menguji coba peluru kendali yang bisa digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.

Menurut Kementerian Pertahanan, sebagaimana dikutip CNN, Selasa (27/12), uji coba tersebut menunjukkan peningkatan pada kekuatan peluru kendali buatan dalam negeri. Rudal itu dinamakan Agni V.

Sementara, Perdana Menteri Narendra Modi melalui akun Twitter-nya mengaku sangat bangga akan keberhasilan uji coba yang dilaksanakan pada Senin (26/12).

"Ini akan menambah kekuatan luar biasa pada pertahanan strategis kita," kicaunya.

Rudal ini diluncurkan menggunakan peluncur mobil. Melalui peluncur ini, peluru bisa lebih terlindungi dan lebih cepat, juga mudah untuk diluncurkan.

Peluncuran dilakukan di negara bagian Odisha, bagian timur India.

Dengan ini, India telah empat kali berhasil menguji coba rudal balistik antar benua alias ICBM dari darat ke darat, Agni-V. Rudal pertamanya diluncurkan pada 2012 silam.

Kekhawatiran Global

Uji coba ini dilakukan ketika dunia khawatir akan peningkatan jumlah senjata nuklir, terutama menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan kemampuan nuklir. Menanggapi lewat Twitter, Trump menyatakan Amerika Serikat juga mesti melakukan hal yang sama.

"Amerika Serikat harus mengembangkan dan meningkatkan kemampuan nuklirnya hingga dunia sadar akan kesalahannya menyangkut nuklir," kata Trump.

Kedua negara masing-masing mempunyai 14 ribu hulu ledak nuklir.

Sementara itu, India mempunyai sekitar 120 hulu ledak nuklir, kata Federasi Ilmuwan Amerika. Jumlah ini lebih banyak daripada Korea Utara namun lebih sedikit dari China.

Secara spesifik, pengembangan ini mungkin akan mengkhwatirkan China. Dengan kemampuan menjangkau lebih dari 5.000 kilometer, Agni V bisa mengincar Beijing kapan saja.(ria/cnni)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau