Inilah akhir Drama Perseteruan Ahok dengan Sesepuh Nahdlatul Ulama

Riau Book - Panasnya suhu politik nasional di Jakarta terus memuai ke permukaan, terlebih ketika Gubernur Nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan kuasa hukumnya memulai perseteruan dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

Namun akhirnya Ahok mengaku salah dan meminta maaf kepada sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut dan kini suasana sudah mulai mendingin.

Panasnya hubungan Ahok dan Ma'ruf dimulai ketika Ma'ruf Amin menjadi saksi di sidang kedelapan dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok.

Dalam sidang, salah satu pengacara Ahok, Humprey Djemat mencecar Ma'ruf Amin terkait komunikasi via telepon dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Namun, Ma'ruf menolak pernyataan kuasa hukum Ahok itu.

Ahok pun meradang. Usai persidangan, dia menilai, Ma'ruf telah mengungkapkan kesaksian tidak benar. Ahok dan tim kuasa hukumnya akan melanjutkan ke proses hukum.

Ahok ingin membuktikan tim kuasa hukumnya memiliki bukti kuat Ma'ruf memiliki hubungan dengan paslon nomor urut satu.

"Dan saya berterima kasih, saudara saksi ngotot depan hakim bahwa saksi tidak berbohong, kami akan proses secara hukum saksi," tegas Ahok, Selasa, 31 Januari 2017.

Namun, keesokannya tim kuasa hukum Ahok menegaskan pihaknya tidak akan melaporkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. Bahkan, Ahok menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang terkesan memojokkan Ma'ruf.

Permintaan maaf kepada Ma'ruf Amin disampaikan Ahok secara tertulis dan dalam bentuk video. Dia mengatakan, hal yang terjadi di persidangan Selasa kemarin, merupakan proses di persidangan.

Ahok menyebutkan, sebagai terdakwa, ia sedang mencari kebenaran untuk kasusnya.

"Saya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau, meskipun beliau dihadirkan kemarin oleh Jaksa sebagai Ketua Umum MUI, saya mengakui beliau juga sesepuh NU. Dan saya menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yang saya hormati dan panuti," kata Ahok.

Meski belum bertemu langsung dengan Ahok, Ma'ruf pun telah memaafkan Calon Gubernur Petahana DKI Jakarta itu. Drama perseteruan itu pun mencapai titik akhir.

Permintaan Maaf Ahok kepada Ma'ruf Amin

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Permintaan maaf itu terkait pernyataan usai sidang kedelapan kasus dugaan penistaan agama yang terkesan memojokkan Ma'ruf.

Meski belum bertemu langsung, tetapi Ahok memastikan akan bertemu langsung untuk menyampaikan permintaan maafnya.

Berikut isi lengkap pernyataan permintaan Ahok kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin yang disampaikan melalui media dan unggahan video:

*Klarifikasi dan Permohonan Maaf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada KH Ma'ruf Amin, Rais Aam PBNU*

Bahwa saya ingin menegaskan bahwa apa yang terjadi kemarin merupakan proses yang ada dalam persidangan, saya sebagai terdakwa sedang mencari kebenaran untuk kasus saya. Untuk itu saya ingin menyampaikan klarifikasi beberapa hal di bawah ini:

1. Saya memastikan bahwa saya tidak akan melaporkan KH Ma'ruf Amin ke polisi, kalau pun ada saksi yang dilaporkan mereka adalah saksi pelapor, sedangkan Kyai Ma'ruf bukan saksi pelapor, beliau seperti saksi dari KPUD yang tidak mungkin dilaporkan.

2. Saya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau, meskipun beliau dihadirkan kemarin oleh Jaksa sebagai Ketua Umum MUI, saya mengakui beliau juga sesepuh NU. Dan saya menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yang saya hormati dan panuti.

3. Terkait informasi telepon Bapak SBY ke Kiai Ma'ruf tanggal 7 Oktober adalah urusan Penasehat Hukum saya. Saya hanya disodorkan berita liputan6.com tanggal 7 Oktober, bahwa ada informasi telepon SBY ke Kiai Ma'ruf, selanjutnya terkait soal ini saya serahkan kepada Penasehat Hukum saya.

Demikian klarifikasi saya sampaikan, saya berharap klarifikasi ini dapat menjernihkan persoalan dan saya juga berharap agar pihak-pihak lainnya tidak memperkeruh suasana.

Jakarta, 1 Februari 2017

Basuki Tjahaja Purnama

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau

foto

Terkait

Foto

Pangdam Tanamkan Semangat Penanggulangan Bencana Asap Akibat Karhutla di Riau

Riaubook - Mewujudkan tahun 2017 Riau bebas asap, Panglima Kodam (Pangdam) l Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung tanamkan semangat…

Foto

Survei: Ini akan Menjadi Histori Jika Ahok Kalah di Pilkada DKI

Riau Book - Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta tidak lama lagi akan berlangsung dan jika nanti Ahok kalah dalam…

Foto

Barack Obama, Sang Mantan, Bukan Mantan yang "Merecoki"

Riau Book - Barack Obama menikmati hidup selepas jadi presiden dengan berlibur ke British Virgin Island, satu pulau milik Inggris…

Foto

Saya Hanya Ingin Mengingatkan

Oleh: Wira Atma Hajri, S.H., M.HSebagai alumni pondok pesantren, tentu saja saya tidak asing dengan hadis-hadis Nabi. Dari sekian banyaknya…

Foto

Lampion Merah Koh Edy

Riau Book - (Tulisan Bang Tomi Lebang ketika tahun baru Cina Imlek 2016, namun masih relevan untuk kembali ditampilkan pada…

Foto

Ahok Datang Lagi ke Pulau Pramuka, Apa yang Terjadi?

Riau Book - Basuki Tjahaja Purnama datang ke Pulau Pramuka, ibukota Kabupaten Kepulauan Seribu, siang tadi. Inilah sesungguhnya kampung halamannya…

Foto

Mereka yang Berdiri Mengayomi Kaum Minoritas

Presiden Amerika Donald Trump dikabarkan akan membangun database khusus warga Muslim Amerika untuk memudahkan pemerintahnya mengawasi pergerakan mereka, kaum minoritas…

Foto

Belajarlah Nilai-nilai Komunal Sesungguhnya Demi Damai Bangsa ini

Riau Book - Bangsa ini sedang dirundung masalah politik dan ekonomi yang luar biasa, berpotensi memberi dampak buruk, termasuk krisis…

Foto

Tersangkut Korupsi, Ada yang Tak Jera!

Riau Book - Kasus suap ke Patrialis Akbar memunculkan nama lama -- sosok yang tak tobat-tobat: Basuki Hariman! Orang ini,…

Foto

Hakim MK Tertangkap Tangan!

Riau Book - Saya tiba-tiba mengingat Jimly Asshiddiqie. Maksud saya, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie,S.H., Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008. Orang…

Foto

Andai Aku Presiden

Oleh: Wira Atma Hajri, S.H., M.H."Hanya dengan kekuasaanlah agama bisa dijaga".(Ulama Besar Islam Syeikh Ibnu Taimiyah)Andai aku Presiden, akulah orang…

Foto

Puisi Kedamaian

Riau Book - Penguasaan politik tengah membelenggu ekonomi bangsa ini, adu domba nyaris memecah kedamaian, menghancurkan keindahan saat bersama dalam…

Foto

Ayo, Kritis Memilih Media Massa

Riaubook - Publikasi adalah bagian terpenting dalam menginformasikan kegiatan atau acara. Sebut saja di media massa, baik cetak, elektronik dan…

Foto

Ensiklopedia Kehidupan

Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah swt memiliki ahli dari golongan manusia." Lalu ditanyakan (pada beliau saw) siapakah ahli Allah diantara…

Foto

Redaksi Riaubook: Tageline Baru, Semangat Baru

Dua tahun sudah usia Riaubook.com. Dua tahun pula portal berita ini hadir di tengah masyarakat Riau khususnya dan Indonesia maupun…

Foto

Pemerintahan Mengguncang Lagi, Indonesia Butuh Pahlawan

Riaubook - Hari itu, seorang ibu dengan pilu berkata kepada anaknya, nak, roti kecil ini yang beberapa hari yang lalu…

Foto

Selamatkan Pulau-pulau di Indonesia

Sebagai Negara yang dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa dengan ribuan gugusan pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dan dengan…

Foto

Tabligh Akbar Wakil Sekjen MUI dan Pengakuan yang Mengejutkan

Oleh: Wira Atma Hajri, S.H., M.H.Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Riau Konsentrasi Ketatanegaraan (Siyasah)/Abituren Ma'had Daarun Nahdhah Thawalib BangkinangSenin tertanggal…

Foto

HOAX dalam Kondisi Kebebasan Berpendapat di Dunia Perpolitikan

Di negara yang berasaskan demokrasi ini, sangat menekankan kebebasan berpendapat. Hal ini telah diatur dalam UUD 1945 pasal 28E ayat…

Foto

Pemilih Cerdas Pemimpin Berkualitas

Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam negara kesatuan…

Pendidikan