RIAUBOOK.COM -
Kepala Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG RI) Nazir Foead, memberikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi dan masyarakat Riau atas usaha yang dilakukan selama 2 tahun terakhir dalam menganggulangi kebakaran hutan dan lahan, Jumat (23/2/2018).
"Kami mengapresiasi kerja keras Pemerintah Provinsi dan masyarakat di dua tahun kemarin, karena tingkat kebakaran yang menurun derastis, pemantauan kami juga terhadap lahan-lahan gambut yang coba dibasahi bersama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, sudah ada perbaikan, walaupun belum 100 persen mencegah kebakaran," kata Kepala BRG kepada RiauBook.com usai melakukan pertemuan dengan Pemprov Riau dan Instansi terkait, di Ruang Kenanga, Kantor Gubernur Riau.
Beliau mengatakan perlu waktu untuk membasahi permukaan untuk menaikan muka air di lahan gambut.
"Tapi kami sudah melihat dengan catatan stasiun-stasiun pemantauan kami, bahwa ada perbaikan, di tahun 2018 ini sudah ada perbaikan tapi karena belum bisa menjamin tidak terbakar, maka kita ingin menggali usaha ekstra apa yang bisa dilakukan, terutama Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia," kata dia.
Dia juga mengatakan, dari pertemuan yang dilakukan pada hari ini, pihaknya menerima masukan dari instansi terkait di Provinsi Riau terkait usaha-usaha yang akan dilakukan kedepannya.
"Pada prinsipnya bisa dijalankan sesuai dengan prinsip yang ada, yang kedua, saya ingin sekali bertatap muka dengan masyarakat yang dalam hal ini di Dumai di Teluk Makmur, karena memang ada informasi terjadi kebakaran gambut dekat dengan lahan gambut yang sudah direstorasi, jadi ingin berdialog dan mengevaluasi, kalau masih ada kekurangan apa yang mesti kami perbaiki, atau sudah cukup tapi kurang luas, mungkin masyarakat punya aspirasi untuk diperluas, " kata dia.
Berdasarkan analisis yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, kata Nazir, pembasahan yang dilakukan belum maksimal.
"Jadi misalnya, airnya itu belum tepat 0 cm, karena kalau air nya tepat 0 cm kan gak mungkin terbakar ya, tapi airnya setelah beberapa hari tidak hujan megalami penurunan, jadi lapisan atasnya mulai kering, jadi kalau ada sumber api atau orang yang membakar, kemudian apinya melompat itu memang kemungkinan terbakar ada," tutur dia. (RB/Dwi)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…