RIAUBOOK.COM - Tidak pernah tahu bagaimana nasib seseorang dikemudian hari. Seperti kisah miliarder terkaya ini.
Siapa sangka jika di masa lalunya dia hanya seorang tukang sapu. Dia hanya pegawai rendahan dari sebuah pabrik di Hong Kong.
Jalan hidup membawa si tukang sapu itu menjadi orang terkenal. Hidupnya penuh dengan kekayaan. Namanya tersohor melebihi bos Alibaba, Jack Ma.
Pria mantan tukang sapu itu adalah Li Ka Shing. Jika namanya terasa asing coba cari di deretan orang terkaya China. Ya, Li adalah taipan terkaya negeri tersebut.
Dilansir dari Liputan6.com, Minggu 19 Agustus 2018, pria berusia 90 tahun ini dulunya seorang tukang sapu di pabrik di Hong Kong. Selama bekerja, Li mengurus sang ayah yang sakit.
Li bukanlah warga Hong Kong asli. Dia seorang pria kelahiran Guandong, Tiongkok, pada 1928. Dia pindah ke Hong Kong karena Jepang menginvansi provinsi tempat dia tinggal.
Pria ini menamatkan pendidikannya di SMA. Namun, dia justru menyumbangkan banyak uang ke universitas-universitas ternama di dunia, seperti Universitas Stanford, UC San Fransisco, dan UC Berkeley.
Pria Sederhana
Meskipun terkenal tajir, Li tipe pria sederhana. Dia tak malu tampil dengan jam tangan seharga US$500 (Rp7,3 juta). Alasannya sangat simple. Li tak perlu repot hati-hati ketika sedang beraktivitas.
Bandingkan harga jam tangan yang tergolong murah untuk seorang miliarder itu dengan kekayaannya. Li dilaporkan memiliki harta US$53,5 miliar (Rp781,6 triliun).
Kesuksesan Li berasal dari konglomerasi bisnis yang pertama kali dirintis dari bunga plastik. Kini bisnis itu beranak pinak. Li adalah pengusaha di bidang properti, ritel, dan internet. Makanya, tak heran dia dijuluki sebagai Superman.
Miliarder Hong Kong, Li Kashing, memutuskan mundur dari kerajaan bisnis yang telah dibangunnya selama tujuh dekade. Ketika memutuskan pensiun, taipan ini membukukan harta senilai US$53,5 miliar (Rp73,69 triliun). Pria berusia 89 tahun ini menjadi pria terkaya di Hong Kong dan terkaya ke-23 di dunia versi Forbes.
Hartanya Bisa Buat 7 Turunan
Dilansir dari CNBC, Selasa 20 Maret 2018, Li pensiun dari jabatannya sebagai pimpinan konglomerasi CK Hutchison dan raksasa properti, CK Asset pada 10 Mei 2018 dan menjadi penasihat senior perusahaan. Li Kashing menunjuk anak tertuanya, Victor, sebagai sang penerus kerajaan bisnisnya.
"Saya ingin mengungkapkan apresiasi hati saya kepada para pemangku kepentingan yang tidak pernah kehilangan kepercayaan diri dan mendukung selama bertahun-tahun," kata Li.
Pendiri CK Holdings percaya diri menunjuk putranya sebagai pimpinan perusahaan karena mampu menjalankan perusahaan dengan baik. Li juga merasa bersyukur dan diberkati karena bisa membuat CK Holding, membangun kekayaan untuk pemangku kepentingan, dan berbagi kepada masyarakat.
"Setiap detail punya kesan di hati saya," kata dia.
(Sumber: Dream/Liputan6.com/Tommy Kurnia)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…