RIAUBOOK.COM - Capaian vaksin measles rubella (MR) untuk masyarakat di Riau terendah kedua se Indonesia setelah Aceh, namun Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menyatakan optimisme akan lebih maksimal.
Capaian 18,5 persen dari imunisasi vaksin MR yang sudah dimulai Agustus lalu masih sangat jauh dari targetkan 95 persen yang diharapkan. Bermodalkan Fatma Majlis Ulama Indonesia (MUI) nomor 33 tahun 2018 yang menyebut vaksin MR mubah (boleh digunakan karena terpaksa) dari semula haram, diharapkan menjadi landasan bagi masyarakat menerima vaksin MR, demi mengantisipasi penyakit menular campak dan rubella di Riau.
"Memang capaian kita jauh dari target yang ditetapkan. Tapi kita optimis bisa tercapai. Makanya dengan adanya Fatwa MUI yang menyebutkan vaksin ini mubah digunakan, image masyarakat pun berubah," kata Kadiskes Riau, Senin (10/9/18).
Menurut Mimi, berdasarkan fatma Majlis Ulama Indonesia (MUI) nomor 33 tahun 2018, Gubernur Riau sudah membuat surat edaran kepada Bupati dan Walikota agar untuk melanjutkan kegiatan vaksin yang sempat terkendala karena status kehalalannya.Â
Karena itu, Mimi menyatakan batas akhir vaksin MR pada bulan ini bisa diperpanjang oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI agar capaian target imunisasi vaksin MR bisa maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat.
Adapun capaian imunisasi MR di kabupaten dan kota, yakni Kuansing 32,66 persen, Pelalawan 32,4 persen, Bengkalis 30,57 persen, Inhu 29,99 persen, Rokan Hilir 24,42 persen, Inhil 16,7 persen, Pekanbaru 15,36 persen, Kampar 11,72 persen, Rohul 11 persen, Kepulauan Meranti 7,65 persen, Siak 4 persen Dan Dumai 3,54 persen.
"Kita belum dapat informasi apakah dengan capaian ini akan diperpanjang, mudahan akan ada kebijakan memperpanjang. Karenakan capaian kita rendah, seharusnya sekarang ini sudah 60 persen," ungkap Mimi.(RB/MCR)


Golkar Riau Akan Dipimpin Seorang Pejuang, Bukan Petarung
Goresan; Nofri Andri Yulan, S.Pi (Generasi Muda Partai Golkar)1. PI (Parisman Ikhwan) didukung penuh oleh Ketua DPD I Partai Golkar…