RIAUBOOK.COM - Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Pelalawan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan tiga perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Ukui, sempat memanas, Senin (15/7/2019).
Rapat yang digelar di Lantai II Gedung DPRD Pelalawan, Pangkalan Kerinci tersebut, membahas soal perbaikan box culvert dan perluasan parit melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari tiga perusahaan, yakni PT. Sari Lembah Subur, PT. Gandaera Hendana dan PHE Kampar Pertamina Lirik.
Dalam RDP yang turut dihadiri Camat Ukui Amri Juharza, Lurah Ukui Parningotan Siregar serta perwakilan masyarakat Ukui tersebut, awalnya berjalan tenang.
Namun, seketika berubah menjadi panas disertai hujan intrupsi serta cercaan pertanyaan, baik dari anggota Komisi III maupun dari perwakilan masyarakat yang turut diundang.
Menurut Sri Hartati, utusan PT PHE Kampar Pertamina Lirik, pihaknya hingga kini masih menunggu RAB sama desain gambar dari Dinas PUPR.
"Sejak tahun 2018, kita menunggu desain gambar serta RAB dari pihak Dinas PUPR yang tak kunjung diberikan. Dan hingga kini masih menunggu. Apabila diberikan secepatnya menejemen perusahan akan membahas anggarannya," ujar Sri Hartati.
Pernyataan Sri Hartati itu pun sontak membuat perwakilan masyarakat menuding pihak Dinas PUPR tidak punya kepedulian terhadap kepentingan warga.
"Apabila hal ini tidak selesai secepatnya maka jalan arah ke Sari Lembah Subur, akan kami tutup dan tidak ada satupun armada perusahaan yang bisa lewat," ancam warga yang terlihat emosi.
Melihat situasi yang mulai tidak kondusif, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas PUPR Kabupaten Pelalawan Tengku Rudi langsung menjanjikan akan menyelesaikan disain serta RAB Box Curvert dan parit kecil di Simpang Sari Lembah Subur dalam waktu Satu Minggu.
"Secepatnya akan disiapkan disain dan RAB oleh tim kita. Setelah selesai akan langsung dikirim ke pihak perusahaan untuk dibahas dan dianggarkan," kata T Rudi dengan tegas.
Setelah mendengar paparan seluruh pihak, Wakil Ketua Komisi III DPRD Pelalawan Monang Pasaribu didampingi anggota Junaidi Purba, Fahmi dan Sudirman menjelaskan, rapat ini merupakan rapat kali ketiga untuk pematangan rencana perbaikan box culvert dan perluasan parit yang menjadi tuntutan warga.
"Pembiayaan pembangunannya akan ditanggung oleh ketiga perusahaan lewat program CSR dengan sistim sharing budget. Untuk merealisasikan itu, pihak perusahaan sudah berjanji akan mempersiapkan anggarannya," ucap Monang Pasaribu sembari menutup RDP. (RB/ton)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…