RIAUBOOK.COM - 11 pangeran dan empat menteri yang ditangkap 4 November lalu karena dituduh melakukan korupsi dikabarkan mendapatkan keringanan dari Arab Saudi asal mereka semua harus menyerahkan seluruh asetnya kepada Saudi.
ReutersviaAl Jazeeramemberitakan Sabtu (18/11/2017), otoritas hukum Saudi menyatakan ke-15 orang itu bisa bebas.
Seorang sumber berkata, kesepakatan itu meliputi taksir harga aset seperti properti maupun barang berharga, dan akses ke bank untuk melihat dana yang dimiliki.
Al Jazeeramelansir, dua dari 15 tersangka itu menyepakati tawaran Saudi.
Dana 10 juta riyal Saudi, sekitar Rp 36 miliar, langsung diambil dari rekening pribadinya.
Selain itu, salah satu pejabat senior di Saudi harus merelakan sahamnya yang senilai empat miliar riyal Saudi, sekitar Rp 14,4 triliun diberikan kepada otoritas penegak hukum.
Pekan ini, Riyadh dilaporkan beralih dari pembekuan rekening tersangka ke "pengambilalihan aset yang tidak terbebani".
Belum ada komentar dari pejabat Saudi atas pemberitaan ini.
Menurut Louis Gargour, pendiri sekaligus Manajer Portofolio lembaga pendanaan yang berbasis di London, LNG Capital, andai kata berita ini benar, tentu bakal menjadi perkembangan yang bagus.
Gargour berujar, tindakan ini akan memberikan kenyamanan pada pasar.
"Tentunya, bisa mengurangi defisit," kata Gargour.
Sejak harga minyak bumi merosot, Saudi mulai meningkatkan pajak dan memangkas subsidi demi mengurangi defisit.
Pada 2015, tercatat defisit Saudi mencapai 89 miliar dolar AS, sekitar Rp 1.324 triliun.
Angka itu sebenarnya sudah menyusut. Namun, defisit itu tetap membebani keuangan Saudi.
Apalagi, data September lalu memperlihatkan Saudi mengalami resesi di kuartal kedua.
Karena itu, Saudi mulai mendesak para taipan di seluruh penjuru dunia bersedia berinvestasi di sana. (RB/Kompas.com)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…