RIAUBOOK.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Efendy rencananya akan melaunching muatan lokal (Mulok) Budaya Melayu untuk ruang publik dan pendidikan seusai lebaran, Pemerintah Provinsi Riau berharap launching penerapan Mulok tersebut bisa dilakukan pada tanggal 25 atau 26 Juni 2018.
Meski demikian, waktu pasti launching Mulok tersebut disesuaikan dan terpulang dengan kesiapan jadwal Mendikbud.
"Keduanya Insyaallah akan dilaunching setelah lebaran, tanggalnya kapan akan disesuaikan dengan jadwal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, itu harapan kita, beliau dapat hadir ke Riau, kalau harapan kita Mulok Budaya Melayu ini dapat dilaunching 25 atau 26 Juni, tapi semua tergantung dengan arahan Pak Menteri seperti apa" kata Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie, Kamis (7/6/2018) di Pekanbaru.
Ahmad Syah menuturkan, Provinsi Riau telah mendapat respon yang baik ketika Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim menghadap Mendikbud terkait penerapan Mulok tersebut.
"Tapi semua tergantung dengan kepentingan, kebutuhan dan kemampuan daerah, karena penerapan Mulok ini ada konsekuensi anggaran yang harus disiapkan oleh Pemerintah Daerah," ujarnya.
Bagi Pemprov Riau, Ahmad Syah menambahkan, Mulok Budaya Melayu sangat penting bagi massa depan generasi muda daerah, jika dilihat dari sisi kebudayaan sangat dibutuhkan untuk diterapkan di sekolah SD-SMA, termasuk sekolah yang dibawah Kementerian Agama seperti MTS dan MAN.
Pemprov Riau juga telah memiliki payung hukum berupa Peraturan Gubernur (Pergub) dalam penerapan Mulok budaya Melayu tersebut.
Kata dia, penerapan Mulok di bidang pendidikan perlu penyelarasan dengan program Kemendikbud, seperti jam belajar dan sertifikasi guru.
Sementara, untuk penerapan di ruang publik, sudah ada diuji coba pada Pelayanan Bandara.
Diharapkan, Mulok untuk ruang publik tersebut juga akan meluas ke pusat perbelanjaan, hotel dan acara-acara lainnya seperti pernikahan. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…