RIAUBOOK.COM - Potensi zakat dan infak di Provinsi Riau cukup besar, diperkirakan mencapai triliunan rupiah, namun sampai saat ini yang terserap baru sebagian kecil saja.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau, Yurnal Edwar usai pertemuan dengan pengusaha dan pemilik pabrik kelapa sawit di Riau, Pekanbaru, Kamis (20/7/2017).
"Estimasi kami itu sekitar Rp 2 triliun, namun 2016 itu hanya dapat sekitar Rp 100 miliar," katanya.
Untuk itu, Baznas berusaha mensosialisasikan zakat ini kepada seluruh pihak, salah satunya pengusaha dan pemilik pabrik kelapa sawit yang dinilai sangat potensial.
"Di bidang perkebunan sawit itu diperkirakan ada sekitar 10 ribu pekerja, setengahnya saja yang bayar zakat itu sudah lumayan besar," kata dia.
Digambarkannya, penghasilan yang bisa kena zakat adalah Rp 4 juta. Besarnya zakat dengan penghasilan tersebut (besar zakat 2,5 persen-red) adalah sekitar Rp 100 ribu. Jika setengah dari pekerja perkebunan kelapa sawit itu berzakat maka 5 ribu orang dikali dengan Rp 100 ribu, ada potensi zakat sebesar Rp 500 juta per bulan.
"Itu potensi yang cukup besar, dalam setahun itu sudah berapa miliar," katanya lagi.
Apalagi Baznas punya target untuk mengenaskan atau mengurangi 1 persen kemiskinan di Riau. Target ini akan berat dicapai tanpa adanya kerjasama dari pengusaha dan pemilik pabrik kelapa sawit.
"Mari kita sama-sama mengenaskan kemiskinan ini melalui zakat dan infak," katanya mengajak para pengusaha untuk menyalurkan zakatnya. (RB/habir)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
Global Power Inginkan Orang Ini Jadi Presiden, Bukan Anies, Ganjar atau Prabowo
RIAUBOOK.COM - Elektabilitas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto memang dalam lingkaran tiga besar sebagai Capres potensial 2024. …