RIAUBOOK.COM- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, melalui Badan Anggaran (Banggar) menyebutkan masih banyak Organisasi Perangkat daerah (OPD) yang tidak memiliki data dengan baik.
"Persoalan validasi data juga tidak betul, dimana masih banyak OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil belum memiliki data yang baik," kata Edy Hariyanto Sindrang ketika Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III tahun sidang 2017, belum lama ini.
Dijelaskannya, membuat berbagai kebijakan pelaksanaan program kegiatan menjadi tidak terarah sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Seperti pada Dinas Pendidikan, Dinas Perkebunan, Badan Pendapaten Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan beberapa OPD lainnya.
"Gambaran ini dapat terlihat ketika bicara tentang jumlah penduduk Inhil, dimana ada perbedaan antara data di RPJMD, data BPS dan data Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil," tukasnya.
Belum lagi, ketika bicara tentang berapa jumlah masyarakat yang tidak mampu yang berhak menerima BPJS PBI, dikatakannya, jumlah penerima Kartu BPJS PBI yang sudah dikeluarkan hampir sama dengan separuh jumlah peduduk Inhil, tetapi anehnya masih banyak masyarakat yang benar-benar tidak mampu justru tidak mendapatkan Kartu BPJS PBI.
"Begitu juga tentang database sekolah, baik dari jumlah kerusakan sekolah, kebutuhanya, penyebaran dan distibusi guru yang belum merata, dan lain-lain persoalan, yang semuanya ini perlu segera dilakukan perbaikan terhadap validasi data yang ter up to date secara baik, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat lebih terarah dan fokus pada sasaran yang akan tercapai," tegas Edy Sindrang.(ADV)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…