RIAUBOOK.COM - Kerusuhan yang terjadi di Rutan Klas IIB Siak dinihari tadi, Sabtu (11/5/19) mengakibatkan setiap sudut bangunan di Rutan tersebut dilalap si jago merah, dikabarkan banyak napi yang melarikan.
Napi dikabarkan mengamuk di dalam Rutan, sehingga kerusuhan tidak dapat dielakkan, penyebab kerusuhan sampai saat ini belum diketahui.
Dari aksi kerusuhan itu, dikabarkan sejumlah narapidana melarikan diri. Jumlah napi di dalam Rutan Klas IIB Siak itu lebih 600 napi.
Puluhan Polisi dan TNI berjaga, masyarakat yang menyaksikan langsung dilarang mendekat karena alasan keamanan.
Saat kerusuhan terjadi, terdengar puluhan kali letusan senjata api terdengar, beberapa sisi bangunan sudah terlihat terbakar sehingga membuat suasa semakin tegang.
Seorang polisi berpangkat AKP dikabarkan tertembak di lengan. Informasi yang diperoleh, perwira polisi tersebut adalah kasat narkoba Polres Siak AKP Jailani, dan saat ini sudah dibawa ke rumah sakit.
Suasana menjelang waktu sahur semakin mencekam, kobaran api dari dalam Rutan semakin berkobar. Dari setiap sudut bangunan api dengan cepat melalap semua seisi ruangan Rutan.
Dari keterangan warga yang melihat langsung kejadian, awalnya timbul suara gaduh dari arah Rutan tersebut.
"Kurang tau bang, tadi itu terdengar puluhan suara letusan senjata, kami pun tidak tau ntah apa yang terjadi," ucap ujang kepada wartawan.
Untuk sementara dugaan kerusuhan, karena napi mengamuk dan berusaha membobol pintu Rutan.
"Tadinya ada ribut-ribut dalam ruangan tahanan bang. Tak berselang lama, ada narapidana itu keluar dari ruangan tahanan dan melempar petugas rutan," ucap salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.
Dikabarkan, dari kejadian itu, banyak napi yang keluar rutan. Hingga berita ini diturunkan, suasana di sekitar rutan Siak masih mencekam belum ada keterangan resmi, baik dari pihak rutan, maupun dari kepolisian. (RB/Agus)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…