RIAUBOOK.COM - Target lifting minyak bumi Provinsi Riau pada tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Tahun ini, target yang ditetapkan untuk 9 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang melakukan kegiatan eksploitasi minyak bumi di Provinsi Riau, hanya berkisar 80 juta barel.
Sementara, realisasi lifting minyak bumi Riau pada tahun 2018 mencapai 83 juta barel.
"Lifting untuk triwulan I tahun ini sudah masuk, berkisar 19 juta barel dari 9 KKKS, Chevron, BOB, PHE Siak, PHE Kampar, Pertamina EMP, EMP Buntu, EMP Malacca dan SPR Langgak. Jadi yang minyak ada 7 yang gas ada 2, EMP Bentu dan EMP Malacca," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, Indra Agus Lukman melalui Analis Rencana Umum Energi, Rudi Hartanto, Kamis (18/7/2019).
Kata dia, menurunnya lifting minyak bumi Riau sebagian besar juga dipengaruhi oleh produksi miyak PT. Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang kian menurun menjelang peralihan Blok Rokan pada tahun 2021.
"Tentunya ini (lifting) juga berpengaruh, kalau kita melihat kinerjanya Chevron. Tahun 2019 mereka itu ditargetkan 209.000 barel per hari, kenyataan baru terealisasi sekitar 194.000 barel per hari," ungkap Rudi.
Dia katakan, selain masih fluktuatif-nya harga jual minyak bumi, CPI juga tidak lagi melakukan investasi untuk menambah produksi menjelang akhir peralihan ke Pertamina.
"Chevron, dia mau habis di 2021, tentu dia tidak ada investasi apa-apa, cuma mempertahankan kondisi sekarang aja. Harapan kita setelah diserahkan ke Pertamina, realisasi lifting kita bisa lebih bagus," demikian Rudi. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…