RIAUBOOK.COM - Pelalawan Sehat adalah salah satu sasaran strategis dalam RPJMD Kabupaten Pelalawan. Untuk mencapai target program Pelalawan Sehat tersebut Pemerintah Kabupaten Pelalawan melaksanakan sejumlah kegiatan pada tahun 2016 berupa program pengadaan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya dengan membangun pembangunan lanjutan Puskesmas Bunut menjadi Puskesmas rawat inap.
Lalau pembangunan poskesdes yaitu Poskesdesa Angkasa, Poskesdes Airterjun, Poskesdes Lubukraja, Poskesdes Desa Kesuma, Poskesdes Dusun Tasikindah dan rehab Puskesmas Pembantu (pustu) Desa Sialang Indah, Pustu desa Meranti, Pustu Desa Harapanjaya, Pustu Desa Air Emas.
Selain itu juga dilakukan rehab gedung IFK, pengadaan ambulans 1 unit dan pusling roda empat sebanyak 7 unit.
Dalam hal meningkatkan kesehatanan masyarakat, yang menjadi prioritas Bupati Pelalawan adalah meluncurkan berbagai bentuk terobosan dan juga membuat inovasi-inovasi baru. Salah satu bentuk terobosan itu berupa pelayanan yang lebih menyentuh kepada masyarakat melalui Badan Layanan Umum (BLUD) di setiap Puskesmas.
"Program ini dibuat agar pemerintah dapat memberikan pelayanan lebih di bidang kesehatan kepada masyarakat pelalawan sesuai dengan program Pelalawan Sehat," kata Kadiskes Endid Praktiknyo, kemarin.
Dijelaskannya, pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Salah satunya dengan menambah sejumlah fasilitas kesehatan yang memadai berupa melengkapi kebutuhan peralatan dan tenaga medis dan membangun sejumlah fasilitas kesehatan baik itu dirumah sakit ataupun puskesmas yang dapat memberikan pelayanan 24 jam non stop dengan dilengkapi sejumlah dokter specialis dan peralatan medis yang dibutuhkan. Saat ini kabupaten pelalawan memiliki 14 puskesmas dan 13 sudah melakukan pelayanan 24 jam, ditambah 1 RSUD yakni RSUD Selasih.
Dengan dijadikannya UPTD Puskesmas menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), adalah upaya Pemkab Pelalawan melalui dinas kesehatan untuk meningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Padahal puskesmas yang telah menjadi puskesmas BLUD bukan berarti puskesmas tersebut menjadi puskesmas swasta atau yang berorientasi pada keuntungan, namun tetap merupakan milik pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat umum baik muskin, menengah maupun mampu.
"Hanya saja, proses pengelolaan keuangannya menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK BLUD). Didalam pengelolaan keuangan ini, puskesmas lebih felksibel menggunakan anggaran sesuai dengan kebutuhan puskesmas secara tepat yang akhirnya dapat menciptakan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien yang secara khusus bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," jelas Kadiskes Endid lagi.
Selanjutnya Kadiskes Endid menerangkan, program pelalawan sehat ini sudah lama disampaikan HM Harris jauh sebelum beliau menjadi Bupati Pelalawan. "Saat masih menjabat Ketua DPRD Pelalawan beliau sudah berkomitmen akan betapa pentingnya pelalawan sehat ditengah-tengah warga yang tidak mampu," terang Endid.
Namun untuk mewujudkan masyarakat Pelalawan sehat, bukankan pekerjaan mudah. Perlu keseriusan dan keuletan dan kerja keras dari seluruh masyarakat, pemangku kepentingan, stake holder, tenaga medis untuk menggarap dan mengsukseskan program yang cukup mulia ini.
Untuk dapat mewujudkan Pelalawan Sehat ini pemerintah kabupaten pelalawan memulai pembenahan baik fisik bangunan hingga pelayanan dengan melakukannya mulai dari tingkat Pusat kesehatan terpadu (Pustu), Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan Rumas sakit Umum Daerah (RSUD).
Ini langsung di launching oleh Bupati HM Harris terhitung Januari 2016 silam dengan memerintahkan setiap puskesmas yang ada di Pelalawan untuk buka 24 jam dalam melayani pengobatan maupun rujuk kesehatan bagi warga keseluruh rumah sakit yang. terakomodasi dengan Jamkesda, Jamkesmas dan BPJS.
"Jadi selain setiap Puskesmas sudah BLUD, juga sudah difungsikan maupun dioperasikannya puskesmas menjadi tempat rawat inap dan harus sudah beroperasi 24 jam setiap harinya," kata Endid Pratiknyo.
Lanjutnya, dengan sudah berstatus BLUD, setiap Puskesmas di Pelalawan memiliki kewenangan sendiri untuk mengelola pemasukan keuangan yang didapatnya dari masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya masing-masing. Ke depannya Pemerintah Pelalawan akan melakukan akreditasi terhadap semua Puskesmas secara bertahap. "Pada tahun ini, kita akan akreditasi dua Puskesmas terlebih dahulu," terang Kadiskes
Diterangkannya lagi, program pembangunan Pelalawan Sehat merupakan Program Pembangunan Strategis Andalan Pemkab Pelalawan yang secara terus menerus dilanjutkan dan ditingkatkan serta kembali diperluas dan disempurnakan dalam mewujudkan visi misi menuju Pelalawan EMAS.
Kemudian program pelalawan sehat ini juga dilakukan kerjasama maupun peningkatan sumber daya baik itu antara Dinas Kesehatan Pelalawan dengan sejumlah instansi kerkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pelalawan terkait pelaksanaan program pembangunan Infrastruktur Sanitasi Air Bersih, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pelalawan dengan melakukan olah limbah cair dan kimia dan juga penataan sanitasi lingkungan pemukimanan warga serta BPBPKD Pelalawan dalam menciptakan dan meluluskan program keluarga berencana yang tidak terlepas dari berbahayanya penyakit kanker rahim servik juga Badan Penanggulangan Bencana Pelalawan terkait Program Penanggulangan Kebakaran Hutan, Lahan dan Kabut Asap, dan DPMPD Pelalawan terkait gotong royong massal di tengah masyarakat Pelalawan.
Terkait dengan ditingkatkan dan diperluasnya kerjasama lintas sektoral dimasa kepemimpinan Bupati HM Harris, diperiode kedua ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan Dr Endid Pratiknyo menyebutkan, kerjasama Dinas Kesehatan Pelalawan dengan instansi lintas sektoral hanya pihak BLH Pelalawan, BPBPKD Pelalawan dan pihak DPMPD Pelalawan. "Tapi saat ini telah meliputi hampir seluruh instansi dengan telah terdata dan masuknya dalam program RPJMD Pelalawan periode 2016-2021 mendatang," ujar Endid.
Daripada itu, Endid juga menjelaskan bahwa pada tahun ini,sampai dengan pertengahan tahun 2017 ini, jumlah warga di Pelalawan yang akan mendapat pelayanan berobat gratis dengan memakai Jamkesda yang dibiayai APBD Pelalawan sebanyak 110.233 ribu jiwa. Yang integrasi ke BPJS sebanyak 11.254 orang. Sedangkan untuk tahun 2016 lalu, sebanyak 116.265 ribu jiwa dan yang terintegrasi ke BPJS 10.985 orang. "Sekarang di priode kedua kepemimpinan Pak Bupati bersama Wabup Pelalawan lebih dipermudah lagi untuk berobat bagi setiap para warga Pelalawan dengan cukup pakai KTP saja sudah bisa berobat gratis di setiap Puskesmas di Pelalawan," ujar Endid
Selain itu program Pelalawan Sehat yang meliputi jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), adalah peningkatan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, dan penanggulangan kasus gizi buruk, serta memberikan jaminan persalinan kepada ibu melahirkan.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Dimana semua kasus gizi buruk dengan tanda klinis mendapat penaganan 100% yaitu mulai dari pelacakan sampai rujukan dan perawatan serta pemberian makan tambahan dan vitamin
Dengan bangga Kadiskes Endid Pratiknyo membeberkan dimana dalam beberapa kasus kabupaten pelalawan sudah dibawah nasional, seperti kasus gizi buruk di mana nasional 17,0 sedangkan Pelalawan 1,7. Untuk DBD secara nasional 49, kabupaten pelalawan sudah 33, Begitu juga angka kematian ibu melahirkan di mana untuk nasional diangka 306/100 ribu, sementara pelalawan hanya 8/5000, sedangkan angka kematian bayi, nasional masih 24/1000 sedangkan Pelalawan sudah 8/1000 kelahiran hidup.
Dalam progran pencegahan dan peanggulangan penyakit demam berdarah tercapai 100 % yaitu dengan melaksanakan survei jentik,
gotong royong sampai pelaksanaan fogging.
Keberhasilan-keberhasilan lain yang telah dicapai oleh Kabupaten Pelalawan kembali dengan jelas Endid sampaikan yaitu mendapat juara 1 Desa Siaga se-Provinsi Riau yaitu Desa Tanjung Kuyuh Kecamatan Pangkalan Lesung.
Dijelaskannya lagi, Desa siaga ini adalah desa yang secara mandiri, memiliki ambulance sendiri, memiliki kader kesehatan sehingga desa tersebut menjadi mandiri dalam bidang kesehatan, di mana tingkat kepedulian masyarakatnya terhadap nilai kesehatan sangat tinggi.
Selain itu pelalawan juga mendapat juara 2 se-Provinsi Riau tentang pencapaian TB paru dimana semua kasus yang ditemukan mendapat penanganan 1005. Begitu juga penanggulangan HIV/AIDS
Dalam penanggulangan HIV/AIDS pada tahun 2016 ada penambahan klinik VCT pada puskesmas bandar petalngan dan puskesmas kuala kampar.
Namun yang paling menggembirakan adalah dimana pelalawan telah meraih sertifikat penghargaan karena berhasil meminimkan penyakit kaki gajah di daerah ini.
Untuk menunjang dan meningkatkan keberhasilan pemkab pelalawan telah mempunyai 14 puskesmas yang buka maupun beroperasi 1 x 24 jam. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya adalah puskesmas rawat inap dengan fadilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
"Dari 14 puskesmas tersebut, enam di antaranya sudah terakreditasi, dan satu puskesmas sudah terakreditasi utama bintang empat, yaitu puskesmas Ukui," ujar Endid Pratiknyo dengan tersenyum.
Ditambahkannya lagi, agar lebih maksimal pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, pemkab pelalawan sedang mempersiapkan pembangunan 40 Puskesmas pembantu (Pustu) di 12 kecamatan dan 93 Puskesdes yang tersebar di 118 desa didaerah ini.
"Kita ingin setiap desa dapat menjadi hunian yang tingkat kesehatannya cukup tinggi sehingga dapat menekan naiknya angka kematian setiap warga," Kadiskes mengakhiri. (advertorial/diskominfo)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…