Riaubook.com — Masih banyak pinggiran sungai Indragiri yang rawan longsor atau abrasi namun belum dibangun turap. Maka salah satu solusi untuk mengantisipasi abrasi adalah dengan membelah sungai Indragiri atau membangun alur sungai alternatif untuk mengurangi derasnya hantam arus sungai ke dinding tebing yang selama ini menjadi penyebab abrasi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri.
"Kita menyarankan dan minta sungai Indragiri di Desa Pulau Gelang juga dibuat semacam alur alternatif seperti yang dibangun di Desa Pasir Kemilu sampai Desa Sungai Beringin Kecamatan Rengat dan alur alternatif ditempat itu dikenal dengan nama Tanjung Putus," kata Kepala Desa Pulau Gelang, Zakaria di Rengat, Selasa (5/9/2017).
Lebih jelas dikatakan, abrasi sungai di wilayah Desa Pulau Gelang dan sekitar tidak hanya berdampak terhadap terancam putusnya jalan Raya Rengat — Tembilahan pasca amblasnya bandan jalan sepanjang lebih kurang 10 meter beberapa waktu lalu.
Namun puluhan rumah warga Pulau Gelang Dalam juga terancam ambruk kedalam sungai karena abrasi masih terjadi hingga sekarang ini, bahkan ancaman longsor besar lebih terasa lagi disaat debit air sungai bertambah, seiring semakin derasnya hantaman arus sungai kedinding tebing sebagai bahan pemikiran, dalam jangka 7 tahun saja, telah terjadi abrasi sungai lebih kurang 15 m, artinya sudah ada 15 meter lebar tanah dekat pemukiman masyarakat yang longsor kedalam sungai akibat abrasi.
"Di Pulau Gelang Dalam, umumnya rumah masyarakat berada di pinggir Sungai Indragiri dan kini rumah-rumah tersebut terancam amblas kedalam sungai karena jarak rumah dengan bibir sungai sudah dekat," ujarnya.
Diungkapkan, karena pembangunan turap membutuhkan biaya yang cukup besar dan turap yang ada masih banyak yang belum diperbaiki, maka salah satu solusi untuk mengantisipasi abrasi sungai lebih parah lagi adalah dengan membangun kanal atau alur sungai alternatif, artinya sungai Indragiri yang ada sekarang ini dibelah mulai dari Desa Tambak sampai Desa Pulau Gelang Dalam.
Dengan demikian arus sungai tidak terlalu deras baik saat kondisi air normal maupun saat banjir, sebab tumpuan arus air sungai lebih terfokus pada alur alternatif yang dibangun lurus tanpa tikungan dari arah hulu atau diwilayah Desa Tambak hingga Desa Pulau Gelang Dalam.
Karena ini menyangkut dengan kepentingan bersama, masyarakat sudah sepakat sepakat merelakan tanah mereka jika nantinya terpakai untuk pembangunan alur sungai alternatif tersebut, begitu juga dengan warga Desa Tambak juga sudah sepakat, jadi sekarang masyarakat lebih berharap agar pembangunan alur sungai alternatif tersebut direalisasikan secepatnya daripada menunggu pembangunan turap. (RB/Efril)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…