RIAUBOOK.COM - Saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun ini, Kamis (11/7/2019), Bupati Pelalawan HM Harris dalam arahannya meminta agar para camat di daerah setempat turut aktif melakukan sosialisasi pencegahan hingga ke tingkat bawah.
Dalam Rakor yang digelar di Ruang Auditorium II, Kantor Bupati Pelalawan, Pangkalan Kerinci siang tadi, Bupati Harris juga menekankan kepada camat, bahwa kepala desa (Kades) memiliki andil besar dan turut bertanggung untuk mencegah terjadinya kebakaran di masing-masing desa.
"Tidak ada kades yang tidak bermasalah bila terjadi karhutla di desanya. Semua itu merupakan tanggung jawabnya (Kades)," tegas bupati dalam rapat yang turut dihadiri unsur Forkopimda, Kepala OPD, Camat, serta utusan perusahaan baik industri maupun perkebunan.
Kembali, bupati menekankan, sangat diperlukan koordinasi yang baik antara camat, Kades serta perusahaan dalam menjaga karhutla diwilayahnya.
"Camat ajak Kades dan perusahaan untuk rapat sosialisasi karhutla sebingga pengawasan lahan yang rawan kebakaran dapat terpantau setiap saat," tutur bupati.
Selain itu, bupati juga menaruh prioritas tinggi terhadap kawasan-kawasan konservasi, seperti Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), agar terhindar dari ancaman Karhutla.
"Berikanlah data-data pelaku perambahan serta yang diduga pembakar lahan, agar saat ada karhutla di sekitar TNTN kita sudah dapat jejaknya," harap Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Harris memang sangat mewanti-wanti camat untuk urusan Karhutla ini.
Terlebih, program pencegahan dan penanggulangan Karhutla ini mendapat perhatian yang besar dari pemerintah pusat.
"Malu kalau orang lain masuk ke daerah kita dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Jadi sekali lagi saya minta camat sosialisasikan bersama Kades dan perusahaan," imbau bupati dengan suara keras.
Bupati dengan tegas akan memberi sanksi kepada para camat dan kades yang tidak melaksanakan sosialisasi karhutla didaerahnya.
"Harus ada penegasan dan tindakan yang tegas terhadap Kades juga camat," ujarnya.
Diakhir arahannya, orang nomor satu di Pelalawan tersebut meminta kepada seluruh perusahaan, baik yang wilayahnya rawan karhutla agar memasang plang, spanduk maupun pemberitahuan yang lain agar dapat dipahami warga sekitar.
"Mohon dijaga dan diawasi hutan maupun lahan sekitarnya. Jangan hanya areal perusahaan saja, tapi saya berharap areal sekitar perusahaan juga. Tingkatkan patroli dengan kerjasama camat dan desa, sehingga titik pengawasan akan lebih kecil dan makin mudah mengontrolnya," kata Bupati mengakhiri.
Usai memberikan arahan singkat, terlihat bupati meninggalkan ruangan dengan terburu-buru dan tidak menunggu sampai acara selesai.(RB/ton)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…