RIAUBOOK.COM - Ketika membuka jendela pukul 06.00 WIB terlihat udara putih pekat, aroma asap bahkan begitu menyengat ketika seorang ibu rumah tangga membuka pintu depan rumahnya, Kamis (26/7/2018).

"Kondisi yang sama sepeti musim asap kebakaran lahan beberapa tahun yang lalu," kata Melia, ibu rumah tangga yang bermukim di Kulim, Tenayan Raya, Pekanbaru.

Dia kembali menutup jendela dan pintu rumahnya, harapan menghirup udara segar pagi hari sirnah berganti rasa panik mengingat seorang anak laki-lakinya harus bersekolah dengan kondisi udara yang tak sehat.

Tidak ada persiapan, Melia berharap ada masker di rumah untuk dikenakan ke anaknya yang masih berusia 6 tahun, rasa takut akan terganggunya kesehatan buah hati membuat Melia harus berinisiatif.

"Jangan sampai di sekolah TK nanti ada kegiatan luar ruang," katanya.

Kondisi udara Pekanbaru pagi itu memang terlihat tidak biasa, warna putih pekat menyerupai awan tampak seperti menyentuh tanah, hingga membatasi jarak pandang.

Pukul 07.30 WIB ketika Rayhan, anak Melia berangkat menuju sekolah yang berjarak sekitar 6 kilometer, jarak pandang hanya menyisakan sekitar 500 meter.

Belum dapat dikonfirmasi apakah udara pagi itu bercampur asap kebakaran lahan atau hanya embun yang pekat setelah hujan melanda sebagian wilayah kota tadi malam.

(RB/fzr)