RIAUBOOK.COM - Gubernur Riau Syamsuar meminta pihak sekolah tidak membebani siswa jika ada kebutuhan yang berkaitan dengan pembiayaan, apalagi sudah banyak masukan dari masyarakat, penegak hukum dan DPRD setempat.
Bahkan, pungutan uang komite sekolah yang dianggap memberatkan siswa juga telah sampai ke telinga KPK.
"Hari ini kita bersama KPK membicarakan masalah pendidikan, terutama kualitas pendidikan, masih ada beberapa persoalan di Riau ini terutama terkait pungutan-pungutan di sekolah, ternyata sampai juga ke KPK cerita itu. Ada masukan dari masyarakat, dan dari beberapa penegak hukum di sini baik Kejati, Polda, dan masukan dari DPRD," kata Syamsuar kepada wartawan usai membuka Rakor Implementasi Insersi Pendidikan Antikorupsi, Selasa (23/4/2019) di Gedung Daerah, Pekanbaru.
Dikatakan Syamsuar, jika memang pihak sekolah memiliki kebutuhan yang membutuhkan biaya, agar membuat pengajuan kepada pemerintah daerah.
"Artinya kedepan, jangan ada lagi biaya-biaya yang dibebankan anak-anak kita, kami sudah tahu juga ada beberapa sekolah di sini yang memberatkan kepada siswa, kalau memang ada kebutuhan yang berkaitan dengan pembiayaan ya ajukan kepada Pemda agar Pemda bisa membantu terhadap pembiayaan yang dibutuhkan oleh sekolah," tuturnya.
Syamsuar juga berharap agar pihak sekolah tidak lagi mengadakan acara perpisahan di hotel, ini dimaksudkan untuk memberi pembelajaran kepada siswa, khususnya mengenai nilai-nilai kesederhanaan.
"Saya berharap acara perpisahan sekolah di Kota Pekanbaru ini, jangan lagi diselenggarakan di hotel-hotel, ini juga mengajarkan untuk anak-anak kita agar mereka hidup sederhana, karena bagaimanapun anak-anak ini kan mengikut petunjuk gurunya," kata dia.
"harapan saya mudah-mudahan ada perbaikan kedepan sehingga kualitas pendidikan kita bisa sama di seluruh Riau," tambahnya.
Sekarang ini, lanjut Syamsuar, kualitas pendidikan di Riau masih belum merata, "salah satu indikator IPM itu pendidikan, selama tiga tahun ini IPM tidak berubah, nomor satu Pekanbaru, nomor dua Dumai, nomor tiga Siak".
"Nah yang lain bagaimana? Makanya ini saya sampaikan supaya ada motivasi dari kawan-kawan," demikian Syamsuar. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…