RIAUBOOK.COM - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memperkirakan saat ini setidaknya ada empat hingga enam ekor gajah liar yang masuk ke daerah pemukiman dan perkebunan penduduk di sejumlah desa, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)
Kepala BBKSDA Provinsi Riau Suharyono mengatakan, aktivitas gajah liar di sekitar pemukiman warga itu sudah berlangsung sejak tiga hari menjelang lebaran sampai dengan hari ini.
Dijelaskannya, kehadiran gajah-gajah tersebut disebabkan karena adanya penyempitan habitat di sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo serta keterbatasan pakan akibat perubahan pola tanam yang dilakukan oleh pemegang izin konsesi Hutan Tanaman Industri di wilayah setempat.
"Landscape Tesso Nilo ini adalah satu dari delapan kantong gajah yang merupakan habitat dan memiliki populasi gajah terbesar, lebih dari 140 ekor yang ada di sana," tutur Suharyono, (13/6/2019).
"Landscape di Tesso Nilo ini sudah banyak yang berubah bentang alamnya. Tidak lagi sebagai hutan alam, ada yang menjadi perkebunan kelapa sawit, perladangan masyarakat dan sebagainya, Otomatis kebutuhan ruang hidup bagi 140 ekor gajah yang ada di sana itu sudah keluar dari tempatnya sekarang" tambahnya lagi.
Untuk melakukan penggiringan gajah liar menjauh dari pemukiman warga, rencana akan dilakukan pada Jumat (15/6/2019) dengan melibatkan personel gabungan dari BBKSDA bersama pihak NGO dan aparat setempat.
Selain itu, BBKSDA juga akan menurunkan dua gajah jantan terlatih untuk membantu penggiringan tersebut.
"Untuk melakukan pengusiran empat sampai enam ekor gajah liar yang ada di sana tidak memungkinkan hanya mengandalkan manusia. Kekuatan kita sebagai manusia akan sangat terbatas ketika berhadapan dengan gajah liar," tuturnya.
"Saat ini kami berupaya mendatangkan dua ekor gajah binaan jantan yang besar untuk melakukan penggiringan, namun malam ini belum bisa kami lakukan karena kondisi alam di sana tidak memungkinkan," tambahnya lagi. (RB/Dwi)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…