RIAUBOOK.COM - Menginjak usia satu dekade sejak berdiri pada tahun 2009, Tokopedia menargetkan pembukuan transaksi mencapai angka Rp222 triliun diakhir tahun2109.
Perusahaan yang mulanya merintis bisnis dengan menerobos dunia maya itu pun kini turut andil dalam pemerataan digitalisasi ekonomi di Indonesia.
Tokopedia dianggap telah memberi pengaruh besar terhadap ekonomi digital dalam negeri melalui kolaborasi antara penjual, pembeli, dan mitra bisnisnya.
Tahun lalu, capaian transaksi Tokopedia mencapai Rp73 tiliun, bahkan mematahkan perkiraan hasil riset yang memprediksi di angka capaian transaksi sebesar Rp 58 triliun.
Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwiyaja mengungkapan, pihaknya memang menarget pertumbuhan transaksi di angka fantastis itu untuk mendorong pemerataan ekonomi Indonesia. Meski LPEM FEB UI memprediksi nilai transaksi Tokopedia tahun 2019 hanya akan mencapai angka Rp178 triliun.
"Tahun ini Tokopedia menjangkau 97 persen kecamatan di seluruh Indonesia dan dengan akses internet yang kian merata, akhir tahun transaksi Tokopedia (ditargetkan) bisa mencapai Rp 222 Triliun. Jika target ini tercapai, Tokopedia bisa berkontribusi sekitar 1,5 persen dari perekonomian Indonesia," kata William di Jakarta, Kamis (10/10).
William mengatakan, jika target 1,5 persen dari perekonomian ini tercapai di tahun 2019, fokus untuk sepuluh tahun ke depan Tokopedia bisa berkontribusi 5 persen dari perekonomian Indonesia.
Kata dia, potensi itu pun harus dibarengi inovasi dengan menghadirkan platform yang menghubungkan penjual dengan pembeli dan jalur distribusi yang mudah tanpa menjadi pesaing dari mitra penjual.
"Ini dampak ekonomi yang terjadi berkat jutaan orang menjadi digital entrepreneur. Kami memiliki komitmen agar semua masyarakat Indonesia bisa membeli barang dan jasa dengan harga dan fasilitas yang sama di mana pun mereka berada,"tuturnya.
William optimis target yang telah ditetapkan dapat terwujud. Pasalnya, dari 6,4 juta penjual Tokopedia saat ini, 86,5 persen di antaranya adalah pengusaha baru dan 94 persennya termasuk dalam kategori ultramikro atau omzet di bawah Rp 100 juta per tahun.
Animo para ibu rumah tangga yang fokus menggeluti digital preuner sebagi pekerjaan utama juga memberi semangat positif. Setidaknya, kata William, ada 309 ribu penjual yang menjadikan Tokopedia sebagai jalan untuk sumber penghasilan utama.
Selain meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia, William menyebut, Tokopedia ikut berperan dalam literasi dan iklusi keuangan. Misalnya, 82,11 persen pengguna kini memahami dompet digital, 78,6 persen paham dengan produk investasi digital, 72 persen memahami transfer uang melalui bank, dan 70 persen memahami tabungan.
Sumber: liputan6.com
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…