RIAUBOOK.COM - Berawal dari rombongan karyawan PT Suka Tani, sedang melintasi TKP untuk berangkat menuju lokasi kerja. Tiba-tiba mereka melihat sosok mayat laki - laki mengapung di dalam Kanal Kompartemen B 001 PT. Sumatera Riang Lestari (SRL), Senin, (10/7/2017).
Mayat yang ditemukan di Desa Kerta Jaya Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir ini, posisinya tertelungkup. Adapun identitas korban diketahui bernama Mangali Waruhu (25), Pekerjaan Karyawan Kontraktor PT. Suka Tani, Alamat Camp B 016 PT. SRL Desa Kerta Jaya Kecamatan Kempas.
Kapolres Indragiri Hilir Ajun Komisaris Besar Polisi Dolifar Manurung, S.IK, melalui Kapolsek Kempas AKP Andriyanto, S.IK, membenarkan kejadian ini.
Kapolsek katakan, awal mula rombongan pekerja yang melintas melihat adanya mayat tersebut mereka terkejut. Mereka mencoba memperhatikan secara seksama sosok mayat yang memakai celana pendek ini, ternyata mereka mengenali​nya.
"Korban adalah rekan mereka, yang sudah menghilang semenjak hari Senin, tanggal 10 Juli 2017," ulasannya.
Kapolsek menambahkan, Jasad korban kemudian dievakuasi ke klinik Bidan Hj. Siti Z. M, S.St, untuk dilakukan pemeriksaan, oleh dokter Puskesmas Kempas, dr. H. Nur Samsir.
"Dari hasil pemeriksaan jenazah, tidak ditemukan adanya tanda - tanda kekerasan ditubuh korban," jelasnya.
Sementara itu, dari keterangan pihak keluarga, korban yang diketahui tidak bisa berenang, dan sempat dinyatakan menghilang.
Sebelum ditemukan ini, pihak keluarga dan rekan korban sudah berusaha mencari, namun korban tidak juga ditemukan, hingga akhirnya korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam kanal.
Setelah jasad selesai diperiksa, sekira pukul 15.00 WIB, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (RB/Habibie).
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…