RIAUBOOK.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan tidak akan merubah format debat ketiga atau debat antar calon wakil Presiden pada 17 Maret mendatang, KPU menyebutkan debat kedua yang disebutkan hingga debat ketiga ini dianggap memadai untuk mengeksplorasi pandangan para kandidat.
Masih ada enam segmen untuk menggali kedalaman visi-misi dan program dua cawapres.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pihaknya telah menetapkan sembilan panelis debat yang merupakan akademisi, tokoh masyarakat, dan pegiat lembaga swadaya masyarakat yang terkait dengan tema debat cawapres, yakni pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Kesembilan orang itu ialah Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar, Dwia Aries Tina Pulubuhu; Guru Besar Sastra Universitas Tanjungpura, Pontianak, Chairil Effendy; Rektor Universitas Syiah Kuala, Aceh, Samsul Rizal; Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi; Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Subhilhar; sastrawan dan budayawan Radhar Panca Dahana; Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah; Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Yos Johan Utama; serta Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia yang juga pengajar Universitas Airlangga, Surabaya, David S Perdanakusuma.
Sembilan panelis tersebut mengikuti diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) guna mendapatkan masukan terkait dengan tema-tema debat, Selasa (12/3/2019), di Hotel Sultan, Jakarta.
Menurut Arief, tidak ada perubahan mendasar dalam format debat ketiga. Rencana untuk membuka pertanyaan dari audiens belum jadi direalisasikan dalam debat ketiga ini. Namun, usulan atau wacana itu masih terbuka kemungkinan untuk dimasukkan dalam segmen debat keempat yang melibatkan calon presiden.
Rencana untuk membuka pertanyaan dari audiens belum jadi direalisasikan dalam debat ketiga ini.
"Sementara formatnya masih sama. Nanti akan dibahas kembali bersama panelis, televisi penyelenggara, dan moderator. Untuk pertanyaan dari audiens tidak ada, dan kemungkinan ada dalam debat berikutnya," katanya.
Setelah mengikuti FGD, para panelis akan menyusun soal atau pertanyaan debat hingga akhir pekan ini. Sebagaimana panelis dalam debat kedua, panelis dalam debat ketiga juga diminta menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan soal kepada pihak lain.
Anggota KPU, Wahyu Setiawan, memberikan keterangan kepada pers tentang persiapan debat ketiga, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Anggota KPU, Wahyu Setiawan, mengatakan, debat akan terbagi menjadi enam sesi. Sesi pertama merupakan pemaparan visi-misi kedua cawapres. Sesi kedua dan ketiga menjawab pertanyaan panelis.
Sesi keempat adalah debat eksploratif dengan pertanyaan diajukan kepada capwares yang difasilitasi melalui video terkait tema debat. Sesi kelima adalah sesi untuk bertanya satu sama lain antarcawapres. Sesi keenam adalah sesi penutup. Total, debat berlangsung dalam dua jam.
"Hampir tidak ada perubahan dengan format debat kedua. Hanya saja, untuk debat ketiga, jumlah pendukung kedua calon dikurangi, yakni hanya menjadi 75 orang untuk tiap kandidat. Adapun undangan KPU 300 orang sehingga total 450 orang undangan," tutur Wahyu.
Untuk debat ketiga, KPU tidak lagi memfasilitasi nonton bareng (nobar). Namun, KPU mempersilakan jika nobar itu digelar setiap pendukung kandidat. Sebuah komite damai juga dibentuk untuk mencegah terjadinya gangguan di tengah-tengah penyelenggaraan debat. (Sumber. Kompas.com)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…